Cara Kerja Kopling Jenis Diafragma Spring. Ketahui Berikut Ini!
25 January 2023
Mesin
Kopling, memiliki beberapa jenis dalam kinerjanya, salah satunya adalah diafragma spring. Diafragma spring, atau bisa disebut dengan kopling pegas diaphragma, adalah kopling pegas sebagai penekannya dan bentuknya diafragma/ bilah/daun.
Dengan menggunakan pegas diafragma, maka bisa mengatasi kekurangan-kekurangan pegas spiral. Secara konstruksi, bentuknya pegas dengan piringan di tengahnya berlubang, dan dibelah-belah menyerupai sirip.
Cara Kerja Kopling Mobil
Bagi pengguna mobil maupun transmisi manual, harus mengetahui komponen penting yang ada dalam mobil, salah satunya kopling. Kopling merupakan penghubung antara poros engkol dengan gigi transmisi mobil dan sebagai pemindah tenaga mesin ke transmisi.
Secara umum, cara kerja kopling untuk mobil, diantaranya:
1. Ketika pedal kopling diinjak
Saat pengendara menginjak pedal, maka release fork (tuas pembebas) akan menekan release bearing. Kegiatan tersebut, sekaligus menekan diafragma spring sehingga pegas akan mengungkit pressure plate dan plat kopling akan terbebas dari putaran mesin.
2. Ketika pedal kopling dilepas
Saat pedal kopling dilepas, maka release fork akan kembali ke posisi awal dan tidak ada tekanan ke diafragma spring saat diinjak. Selanjutnya putaran mesin akan diteruskan ke transmisi. Secara fungsi, bisa diambil kesimpulan bahwa kopling sangat diperhatikan penuh demi perpindahan gigi yang benar.
Cara Kerja Kopling Jenis Diafragma Spring
Cara kerja dari kopling pegas diafragma ini, sama dengan kopling jenis pegas coil yang ketika pedal kopling diinjak (ditekan), maka release fork akan mendorong release bearing yang kemudian diafragma spring, akan mendorong pressure plate.
Dari situ, mengungkit kampas kopling untuk memutuskan hubungan dengan flywheel. Putaran dari engine menjadi bebas dan kita bisa melakukan perpindahan gear transmisi dengan mudah dan lembut. Jenis ini, termasuk inovasi dalam otomotif agar disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Ketahui, bahwa kopling adalah komponen penting dalam pengendali mobil saat di jalan. Kopling terdiri dari dua jenis, yaitu mekanik dan hidrolik. Secara umum, 2 kopling di atas sama dalam hal cara kerja. Yang membedakan hanya bentuk konstruksinya.
Cara Penggunaan Kopling yang Benar
Penggunaan kopling yang benar sama dengan merawat mobil. Sehingga, berikut ini adalah panduan atau cara dalam menggunakan kopling yang benar, diantaranya:
1. Injak pedal kopling secara penuh
Injak kopling secara penuh, sudah dianggap sebagai cara menginjak pedal kopling yang sempurna. Jadi, jangan setengah-setengah agar perputaran gigi juga sempurna dan tidak membuat malah bingung dalam berkendara. Setelah injak penuh, baru bisa memindahkan tuas transmisi secara sempurna.
2. Mulai dari gigi 1 saat melaju
Jika ingin melajukan mobil secara awal, maka setelah dinyalakan masukkan gigi 1 yang menjadi gigi terendah. Jika dimulai langsung ke gigi 2, maka cara kerja kopling akan lebih berat. Potensi aus lebih besar, dan dari situ potensi kerusakan mobil akan terasa cepat.
3. Rutin mengganti master kopling
Ternyata, rutin mengganti master kopling juga perlu, agar mobil masih nyaman dipakai. Biasanya penggantian beberapa tahun sekali, kecuali untuk kondisi-kondisi tertentu lebih cepat, misal karena kondisi dari master kopling sudah tidak layak.
4. Hindari menginjak kopling terlalu lama
Pengendara jangan terbiasa menginjak kopling dalam waktu yang terlalu lama. Begitu juga dengan posisi mobil yang berhenti secara lama. Jika berhenti di jalan yang menanjak, maka ganti dengan rem tangan sehingga dari situ, antara kopling dan cara kerja mesin bisa seimbang.
Kelebihan dan Kekurangan Diafragma Spring
Kelebihan dari diafragma spring adalah:
1. Meminimalisir tenaga yang dikeluarkan dalam mengoperasikan pedal kopling.
2. Pegas diafragma, menekan plat penekan lebih merata dibandingkan dengan pegas coil.
3. Mempertahankan tekanan pada plat penekan, jika terjadi keausan pada pelat kopling. Jadi, tidak mengurangi tekanan pada plat penekan.
4. Kopling tetap bisa seimbang, selama sekeliling permukaanya rata.
5. Saat kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diafragma tetap tidak bermasalah.
6. Dengan memiliki ruang arah axial yang cukup kecil, maka sirip-sirip pendingin dapat diletakkan pada pelat penekan.
7. Jumlah bagian-bagian dari pegas ini, lebih sedikit dari pada tipe pegas coil, jadi lebih praktis dan efisien.
8. Tenaga penekanan pedal kopling pegas diafragma, lebih ringan.
Kekurangan dari diafragma spring adalah:
1. Konstruksinya lebih lemah daripada pegas spiral, dan kurang responsif. Jadi, kerjanya lebih lambat dan kebanyakan jenis pegas ini untuk kendaraan ringan dengan mengutamakan kenyamanan, seperti MPV.
2. Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering, sehingga tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, yang mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata, dan sebagainya.
Fungsi Umum dan Fungsi Pegas Diafragma Kopling Pada Mobil
Ketahui, bahwa fungsi kopling pada mobil macam-macam:
1. Memutus menghubungkan putaran mesin ke bagian transmisi.
2. Mempermudah perpindahan gigi transmisi.
3. Membuat mobil tetap bisa berhenti meski pada kondisi mesin sedang menyala.
4. Menghentikan laju mobil tanpa harus memindahkan tuas transmisi ke posisi netral.
5. Membuat mobil bisa berjalan secara halus pada saat pertama kali dijalankan.
6. Menciptakan perubahan tingkat kecepatan mesin sesuai dengan kebutuhan pengendara (berkendara).
7. Membantu menciptakan pergerakan halus ketika melakukan perpindahan gigi pada mobil.
8. Membantu menciptakan pergerakan mobil yang lebih halus dengan mengangkat mesin.
9. Mampu menghentikan mobil tanpa perlu mematikan mesin, sehingga membantu saat mobil berada di jalan macet.
10. Membantu performa rem lebih baik ketika harus menghentikan kendaraan secara mendadak.
Berikut ini fungsi dari diafragma spring pada kopling mobil, diantaranya:
1. Menekan dan menarik pressure plate pada clutch cover saat pedal kopling diinjak.
2. Mengurangi putaran mesin saat dilakukan perubahan gigi sehingga perpindahan transmisi dapat masuk dengan halus.
3. Menyimpan energi untuk kemudian dipantulkan kembali.
Komponen Kopling Mobil
Komponen dalam kopling mobil, diantaranya:
1. Pedal Kopling (Clutch Pedal)
Komponen pertama ini, mudah dilihat dalam mobil dan letaknya di sebelah kiri kursi pengemudi. Pengoperasian akan lebih mudah dengan kaki kiri. Pedal kopling, hanya ditemukan pada mobil dengan sistem transmisi manual.
2. Master Silinder Kopling Atas dan Bawah
Master Silinder Kopling Atas, memiliki fungsi meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke bagian master kopling silinder bawah dengan media cairan atau fluida. Untuk bagian bawah, berfungsi sebagai penerus tekanan dari atas, kemudian diteruskan sebagai media pendorong garpu pembebas.
3. Actuator Cylinder
Komponen ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan dua komponen di atas. Perbedaannya lebih ke bagian energi tekanan yang berasal dari pedal kopling, kemudian diubah menjadi energi gerak mekanik dan akan langsung ditransfer ke bagian release bearing.
4. Selang Kopling (Flexible Hose)
Selang Kopling (Flexible Hose), memiliki fungsi utama sebagai perantara minyak kopling bertekanan. Mengalir dari master silinder atas ke master silinder bawah, dan umumnya, komponen ini dibuat sangat lentur dan kuat dengan material karet, terkenal dengan tahan tekanan tinggi.
Komponen lainnya meliputi:
5. Garpu Pembebas (Release Fork).
6. Bantalan Pembebas (Release Bearing)
7. Plat Penekan (Pressure Plate)
8. Pegas Diafragma (Diafragma Spring)
9. Input Shaft
10. Plat Kopling (Clutch Disc)
11. Tutup Kopling (Clutch Cover)
Itulah, penjelasan mengenai diafragma spring, mulai dari cara kerja kopling secara umum, cara kerja pegas diafragma, kelebihan dan kekurangan diafragma spring, cara penggunaan kopling, fungsi utama kopling dan diafragma spring, dan komponen yang ada dalam mobil.
Pastikan, kamu dapatkan informasi terbaru mengenai kopling di montiro.id. Selain itu, kamu bisa servis kopling di montir yang sudah disediakan oleh montiro. Atau cari bengkel terpercaya terdekat lokasimu di sana!
