Mengenal Diafragma Spring Dari Kelebihan dan Kekurangan

18 November 2022

Mesin


Kopling pegas diaphragma adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diafragma/ bilah/ daun. Penggunaan pegas diafragma mengatasi kekurangan- kekurangan dari pegas spiral.

Kopling ini konstruksinya berbentuk pegas semisal piringan yang ditengahnya berlubang dan dibelah-belah menyerupai sirip. Cara kerja kopling model pegas diafragma ini sama persis dengan kopling model pegas coil yaitu ketika pedal kopling diinjak / ditekan, maka release fork akan mendorong release bearing yang kemudian diaphragm spring akan mendorong pressure plate sehingga mengungkit kampas kopling untuk memutuskan hubungan dengan flywheel. Sementara itu putaran dari engine menjadi bebas dan kita bisa melakukan perpindahan gear transmisi dengan mudah dan lembut.

Sumber: OmMobil.com

Diafragma Spring Memiliki Kelebihan

Tipe kopling pegas diafragma mempunyai keuntungan sebagai berikut :

a) Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan sekecil mungkin.

b) Pegas diaphragma menekan plat penekan lebih merata dibandingkan dengan pegas coil.

c) Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada pelat penekan.

d) Selama sekeliling permukaanya rata, kopling tetap seimbang.

e) Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diafragma bebas dari problem ini.

f) Pegas diafragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil,sehingga sirip-sirip pendingin dapat diletakkan pada pelat penekan.

g) Jumlah bagian-bagianya lebih sedikit dari pada tipe pegas coil.

h) Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan.

Kekurangan Diafragma Spring

Namun pegas diafragma mempunyai kekurangan : konstruksinya lebih lemah dibanding pegas spiral dan kurang responsif (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diafragma ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan, seperti MPV.

Sumber: alibaba.com

Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Kopling ini tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata dan sebagainya tetapi cukup dengan pegas diafragma. Pegas diafragma dapat menggerakkan pelat penekan untuk menghubungkan dan memutuskan kopling dengan mesinnya. Ditinjau dari konstruksinya tipe ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat,meskipun kopling sudah tipis (aus), karena pegas diafragma dipasang sedemikian rupa terhadap covernya maka dalam penggantian kopling dilakukan sekaligus.

Fungsi Umum Kopling Pada Mobil

Kopling adalah mesin yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Beberapa pemilik mobil belum paham dengan kegunaan atau fungsi kopling mobil. Dan dibawah ini beberapa fungsi kopling pada mobil.

  1.  Sebagai media untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke bagian transmisi.
  2. Sebagai media untuk mempermudah perpindahan gigi transmisi.
  3. Membuat mobil tetap bisa berhenti meski pada kondisi mesin menyala.
  4. Menghentikan laju mobil tanpa harus memindahkan tuas transmisi ke posisi netral.
  5. Dan terakhir tentu saja untuk membuat mobil bisa berjalan secara halus pada saat pertama kali.

Komponen Kopling Mobil Terlengkap

Apabila sudah paham dengan fungsi dan juga jenis kopling yang ada pada mobil. Maka hal selanjutnya yang akan kami sampaikan ini berkaitan dengan komponen kopling mobil. Jadi bagi kalian yang belum mengetahui komponen atau bagian-bagian kopling mobil silahkan simak penjelasan berikut.

Sumber: Eonchemicals

1. Pedal Kopling (Clutch Pedal)

Seperti kami singgung diatas, komponen kopling mobil pertama yang bisa kalian lihat dengan mudah adalah pedal kopling. Letak pedal kopling sendiri terdapat di sebelah kiri. Sehingga pengoperasiannya pun akan lebih mudah menggunakan kaki kiri pengemudi. Pedal kopling jelas hanya bisa kita temui pada mobil dengan sistem transmisi manual.

2. Master Silinder Kopling Atas

Bagian komponen mobil yang selanjutnya adalah master silinder kopling atas. Bagian ini memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling kebagian master kopling silinder bawah dengan media cairan atau fluida.

3. Master Silinder Kopling Bawah

Selain ada komponen kopling mobil bernama master silinder kopling atas, ada juga master silinder kopling bawah. Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya tidak jauh berbeda yaitu sebagai penerus tekanan dari master silinder atas untuk kemudian diteruskan sebagai media pendorong garpu pembebas atau fork kopling.

4. Actuator Cylinder

Kemudian ada juga komponen bernama Actuator Cylinder. Komponen ini memiliki fungsi hampir sama dengan dua komponen diatas. Hanya saja pada bagian ini energi tekanan yang berasal dari pedal kopling akan dirubah menjadi energi gerak mekanis dan akan langsung di transfer ke bagian release bearing.

5. Selang Kopling (Flexible Hose)

Lalu komponen kopling mobil yang berikutnya adalah Selang Kopling atau Flexible Hose. Fungsi utama dari komponen ini yaitu sebagai perantaran minyak kopling bertekanan mengalir dari master silinder atas ke master silinder bawah. Umumnya komponen ini dibuat sangat lentur dan kuat dengan material karet yang tahan tekanan tinggi.

6. Garpu Pembebas (Release Fork)

Seperti kami jelaskan pada poin ke tiga diatas, bagian kopling mobil yang berikutnya adalah Garpu Pembebas atau Release Fork. Yang dimana, fungsi dari komponen ini sebagai media penekan atau pendorong release bearing sehingga akan menekan diafragma spring.

7. Bantalan Pembebas (Release Bearing)

Selanjutnya ada juga komponen bernama bantalan pembebas atau Release Bearing. Pada sistem kerja kopling mobil, komponen ini memiliki kegunaan untuk meneruskan gaya dorong dari Release Fork menuju ke bagian diafragma spring. Hal tersebut membuat pressure plate menjepit atau menekan kopling yang menuju ke bagian roda gila.

8. Plat Penekan (Pressure Plate)

Ada juga komponen bernama Plat Penekan atau Pressure Plate. Secara garis besar, bagian ini memiliki kegunaan sebagai bidang geser pada bagian tutup kopling untuk menghimpit piringan kopling dengan roda gila atau flywheel. Pressure Plate akan selalu bergerak mengikuti rumah kopling atau clutch cover.

9. Pegas Diafragma (Diafragma Spring)

Selain komponen diatas, ada juga komponen lain pada kopling mobil. Yang dimana komponen tersebut bernama Pegas Diafragma atau Diafragma Spring. Fungsinya sebagai penekan dan penarik komponen Pressure Plate pada bagian rumah kopling.

10. Input Shaft

Komponen kopling mobil yang selanjutnya adalah Input Shaft. Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat atau dudukan dari beberapa komponen kopling lain seperti clutch cover, clutch disk, release bearing, release fork dan juga sebagai poros kopling.

11. Pelat Kopling (Clutch Disc)

Pelat kopling atau bisa disebut juga Clutch Disc bisa dibilang menjadi bagian paling penting dari semua komponen kopling mobil. Pasalnya jika dilihat dari fungsinya, clutch disc akan digunakan sebagai penerus putaran mesin dari roda penerus ke bagian pelat penekan yang selanjutnya di arahkan ke komponen input shaft transmisi.

Dan Clutch Disc sendiri terpasang pada bagian alur input shaft yang terletak diantara roda penerus dan pelat penekan. Adapun pada pelat kopling sendiri memiliki beberapa bagian penting lain seperti,

  1. Clutch Hub
  2. Disc Plate atau Plat Kopling
  3. Torsion Dumper
  4. Facing atau Kampas Kopling
  5. Cushion Plate
  6. Rivet atau Paku Keling

12. Tutup Kopling (Clutch Cover)

Lalu bagian kopling mobil yang juga tidak kalah pentingnya adalah tutup kopling atau Clutch Cover. Dimana, bagian ini terpasang pada roda penerus atau fly wheel dengan cara di batu. Putaran tutup kopling sendiri akan selalu berputar bersama dengan pelat kopling. Dan fungsi dari komponen ini sebagai tempat atau rumah beberapa komponen kopling lainnya.

13. Fly Wheel (Roda Gila)

Dan komponen kopling mobil yang terakhir adalah Fly Wheel atau Roda Gila yang merupakan sebuah piringan atau roda besi. Pada penerapannya, komponen ini digunakan sebagai peredam terjadinya perubahan kecepatan putaran mesin mobil.

Atau dengan kata lain, komponen ini sebagai media untuk menyimpan putaran mesin apabila terjadi kelebihan tenaga sekaligus menjadi penyuplai tenaga apabila terjadi kekurangan.

image-iklan