Fungsi Sensor CKP
Di sini akan dibahas sensor yang keberadaannya sangat penting untuk sistem injeksi mobil. Komponen ini berfungsi memberikan informasi ke bagian ECU mengenai kecepatan putaran mesin serta timing dari pengapian.
Sensor CKP mendeteksi putaran mesin dan posisi top piston supaya koil serta injektor yang ada di dalam sistem mesin bisa bekerja pada waktu tepat. CKP termasuk sebagai tipe sensor putaran yang menggunakan dua metode dalam pendeteksian.
Metode pertama, adalah sensor ini memiliki konstruksi 4 gerigi yang presisi dalam distributor. Ketika gigi tersebut melewati peak up coil di bagian distributor, maka terjadi lonjakan tegangan yang akan dikirimkan ke ECU. Jadi data tersebut bisa memberitahukan posisi crankshaft setiap seperempat putaran.
Metode kedua, menggunakan ring gear motor starter dengan salah satu giginya dihilangkan.
Cara Kerja Sensor CKP
Cara kerja CKP sama dengan sensor putaran.yang mana terdiri dari dua tipe, yaitu sensor Putaran tipe Induksi dan Hall effect. Keduanya mempunyai prinsip yang sama, perbedaannya dari sisi konstruksi desain dan kebutuhan mobil.
1.Sensor Putaran Tipe Induksi
Sensor putaran ini bekerja dan menghasilkan tegangan listrik AC yang merupakan efek induksi magnet dari gulungan coil dalam sensor. Ketika gigi flywheel mendekati kutub sensor, maka medan magnetnya yang ada di sekitar gulungan coil akan berubah. Akibat dari perubahan ini, maka gulungan coil menghasilkan tegangan induksi. Besarnya tegangan tergantung kekuatan dan kecepatan perubahan medan magnet. Ketahanan dari gulungan sensor tersebut antara 500 - 1500 ohm. Semuanya tergantung dari aplikasi sensor. Namun bisa juga mencapai angka 200 ohm atau meninggi hingga 2500 ohm. Sebenarnya tegangan listrik yang dihasilkan sensor berdasarkan kecepatan putaran trigger wheel serta jumlah gulungan coil. Tegangan yang dihasilkan sensor ini sebenarnya sangat lemah. Bahkan bisa dengan mudah diganggu oleh sinyal tegangan lebih tinggi seperti dari sistem pengapian. Gangguan ini bisa dicegah dengan melapisi kabel sensor yang menuju control unit dengan cable shield.
2.Sensor Putaran Tipe Hall Effect
Hasil yang didapatkan dari sensor putaran tipe hall effect berbeda dibandingkan induksi karena tidak terpengaruh perubahan medan magnet. Tegangannya pun bisa lebih tinggi berkat bantuan komponen elektronik yang dipasang dalam sensor housing.
Tegangan yang dihasilkan bisa mencapai 5 volt. Namun pada beberapa sistem mobil lainnya, bisa mencapai tegangan hingga 12 volt. Tentunya ini semua berkat suplai tegangan eksternal yang dibutuhkan komponen elektronik.