Minggu, 07 April 2024
waktu ideal ganti ban mobil baiknya berapa lama atau setelah menempuh berapa KM? sebelumnya ban depan kanan sudah pecah waktu lewat tol dan sudah diganti hanya ban yg pecah saja, tapi saya khawatir, demi keamanan berkendara apakh ban yang lain sudah waktunya ganti juga?
Halo Pak Nasim, terima kasih sudah menggunakan layanan kami.
Untuk usia pakai ban Rata-rata, sebuah ban layak digunakan dengan jarak antara 40.000 km hingga 80.000 km (angka terakhir untuk kategori mobil penumpang ringan) sebelum ban tersebut aus. Jarak ini sebagian besar akan tergantung pada gaya mengemudi.
Jadi kapan idealnya ban mobil sebaiknya diganti:
Ban mobil terbuat dari bahan karet yang elastis, kelenturan karet dari ban mobil akan terus berubah seiring waktu. Artinya makin lama karet ban digunakan maka makin berkurang elastisitasnya, hingga akhirnya menjadi getas karena kehilangan kelenturan. Karena banyaknya aktivitas kendaraan, sehingga usia ban mobil menjadi lebih singkat.
Umur ban mobil yang ideal adalah 3 tahun, jadi sebaiknya ban mobil diganti setelah mencapai usia tersebut, walau kembangnya masih tebal karena mobil jarang digunakan. Jika lebih dari 3 tahun, hal yang paling terasa adalah ban tidak lagi memberikan kenyamanan. Karena dinding ban sudah mengeras atau tidak lagi lentur.
Walau belum sampai 3 tahun usia pakai, ban mobil juga sebaiknya diganti jika jarak tempuh pemakaian sudah mencapai jarak 40.000 km. Misalnya, karena mobil Anda sering menempuh perjalanan jauh sehingga dalam 2 tahun sudah mencapai 50.000 km.
Meskipun kelenturan masih bagus, ban yang sudah menempuh jarak yang jauh akan mengalami keausan. Untuk pemakaian normal, pada umumnya mobil menempuh sekitar 15.000 - 20.000 km per tahun, sehingga 40.000 km tercapai dalam waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.
Setiap ban mobil diberi indikasi TWI (Tread Wear Indicator). Tanda tersebut merupakan batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai, jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI, ban sudah harus diganti.
Ada dua posisi indikator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Untuk yang di tepi akan terlihat segitiga kecil di area bawah kembang ban, sedangkan yang di tengah telapak ban berupa tonjolan yang tidak sampai setinggi kembang ban.
Selain 3 kondisi sebelumnya yang bersifat standar umum dari pabrikan ban, beberapa kondisi lain akibat pemakaian atau kebiasaan pengemudi juga bisa menyebabkan ban harus segera diganti.
Misalnya jika terjadi ban gundul di tengah saja, sedangkan di bagian tepi kembangnya masih bagus. Jika sudah terjadi demikian, sebaiknya ban harus diganti. Artinya ketebalan ban tidak lagi seragam. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan membahayakan pengendara.
Ada juga ban yang menipis pada bagian tertentu saja, misalnya hanya di tepi sisi luar, tepi sisi dalam atau bagian tertentu dari telapak ban. Ban yang menipis pada bagian tertentu biasanya terjadi karena kebiasaan Anda dalam mengemudi.
Benjolan pada ban sering terjadi. Benjolan tersebut adalah pertanda ada anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Jika sudah terjadi benjolan, itu berarti ketahanan ban sudah tidak seragam. Ban rawan mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak lagi kuat menahan tekanan udara. Benjolan pada ban bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya tekanan angin yang sering kurang dari standar semestinya, sehingga beberapa bagian ban harus menanggung beban lebih berat dari bagian lain.
Ban yang retak pada sisi samping kerap kita temui, biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama.Sehingga ban mengalami kerusakan atau mudah rapuh sebelum umur semestinya. Selain disebabkan oleh panas, ban retak-retak juga dikarenakan usia ban yang sudah lama sehingga karet ban mulai getas dan akhirnya pecah-pecah. Ini juga bisa terjadi karena Anda menggunakan ban dengan stok lama di toko. Supaya terhindari dari hal tersebut, Anda harus lebih teliti dalam membeli ban mobil. Perhatikan kode produksi pada ban tersebut sebelum membeli dan menggunakannya.
Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi dan sulit dihindari. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang. Sebaiknya ganti ban yang sudah banyak tambalan dengan ban baru.
Ada baiknya Anda membatasi penambalan ban mobil, misalnya maksimal 3 sampai 4 kali. Jika sudah mencapai batas maksimal, sebaiknya ganti ban mobil Anda dengan yang baru untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama di perjalanan.
Adakalanya ban mobil kita kontak dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang di jalan yang rusak, hingga terjadi lecet-lecet cukup besar pada ban. Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala, namun kondisi ban yang sudah tidak sempurna tersebut berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam.
Misalnya, jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.
Heel toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini terjadi pada ban mobil yang sering melalui jalanan yang rusak.
Lebih terkhususnya mobil yang dipacu pada kecepatan tinggi di jalan yang tidak rata, sehingga sering mengerem cukup keras di jalanan tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan karena bushing suspensi, bearing roda dan ball joint yang sudah aus.
Demikian ulasan dari kami semoga bermanfaat.
Salam Mobil Sehat,
Tim Montiro.id