Tanya Montir

Berapa tahun ban mobil harus diganti

Wita Murdiati

Senin, 28 Maret 2022

Halo Montiro, 

Saya mau tanya, idealnya berapa tahun sekali ya ban mobil harus diganti? 

Diskusi Terbaru

image-montir
Pandu Moanda Senin, 28 Maret 2022
Montir

Halo Wita,

Terima kasih untuk pertanyaannya...

Sesuai kegunaannya, ban merupakan komponen penting yang berfungsi dalam menjaga keselamatan, kenyamanan, efisiensi bahan bakar kendaraan, keawetan komponen kaki-kaki (undercarriage) dan lain sebagainya. 

Ban juga sebuah komponen pada mobil yang bergerak dan bergesekan langsung pada permukaan jalan, sehingga ada masa kadaluwarsa dan tingkat ke ausan yg perlu diperhatikan. Karena itu ban yang sudah mengalami kerusakan harus segera dilakukan penggantian. 

Berikut adalah ciri-ciri ban yang sudah harus diganti:

1.Ban yang sudah berumur lebih dari 3 tahun

Ban mobil bahan utamanya adalah bahan karet yang elastis. Kelenturan karet ban akan terus berubah seiring waktu. Semakin lama, karet akan semakin berkurang tingkat elastisitasnya, sampai akhirnya menjadi getas karena sudah kehilangan kelenturan sama sekali. 

Usia yang ideal untuk pemakaian ban adalah 3 tahun, Meskipun kembangnya masih tebal karena mobil jarang digunakan, ban yang sudah lebih dari 3 tahun, biasanya sudah mengeras atau tidak lagi lentur, sehingga tidak lagi nyaman untuk tetap dipakai.

 2.Jarak tempuh sudah 40.000 km

Meskipun belum sampai 3 tahun usia pakai, ban juga disarankan untuk diganti kalau jarak tempuhnya sudah mencapai 40 ribu kilometer. Contoh, karena mobil Anda sering menempuh perjalanan jauh, dalam 2 tahun sudah mencapai 50 ribu km. Walaupun kelenturan masih bagus, ban yang sudah menempuh jarak jauh akan mengalami keausan. Untuk pemakaian normal, biasanya mobil menempuh sekitar 15 %u2013 20 ribu km tiap tahun, dan 40 ribu km bisa tercapai dalam waktu kurang lebih 2-3 tahun.

3.Ketebalan Tapak Ban Sudah Mencapai Batas TWI

Setiap ban mobil diberi indikasi TWI (Tread Wear Indicator). Tanda tersebut merupakan batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap di pakai, jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI, ban sudah harus diganti. Ada dua posisi indicator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Untuk yang di tepi akan terlihat segitiga kecil di area bawah kembang ban, sedangkan yang di tengah telapak ban berupa tonjolan yang tidak sampai setinggi kembang ban.

4.Ban Gundul 

Ban gundul walaupun hanya di tengah, sedangkan di bagian tepi kembangnya masih bagus, sebaiknya ban harus diganti.

5. Ada Benjolan Pada Ban

Benjolan pada ban adalah pertanda adanya anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Kalau sudah terjadi benjolan, itu artinya ketahanan ban sudah tidak sama. Ban akan lebih mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak lagi kuat menahan tekanan udara.

6.Ban Retak-retak

Ban yang retak pada sisi samping kerap kita temui, biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Sehingga ban tersebut menjadi rusak atau mudah rapuh sebelum umur semestinya.

7.Sudah Sering Ditambal

Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi dan sulit dihindari. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang. Sebaiknya ganti ban yang sudah banyak tambalan dengan ban baru.

8. Lecet karena Kena Benda Keras

Ada kalanya ban mobil kontak dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang di jalan yang rusak, hingga terjadi lecet-lecet cukup besar pada ban. Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala, namun kondisi ban yang sudah tidak sempurna tersebut berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam. 

Misalnya jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.

9.Kembang Ban Terangkat (Heel toe Wear)

Heel Toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini terjadi pada ban mobil yang sering melalui jalanan yang rusak, khususnya mobil yang dipacu pada kecepatan tinggi di jalan yang tidak rata, sehingga sering mengerem cukup keras di jalanan tersebut.  Kondisi ini bisa juga disebabkan karena bushing suspensi, bearing roda dan ball joint yang sudah aus.

Yang juga patut diperhatikan pada ban adalah Kode produksi pada ban, ini dapat menandakan habisnya masa jaminan ban dari pihak pabrikan kepada konsumen. Biasanya masa jaminan itu akan hangus dalam masa lima tahun sejak ban tersebut diproduksi. Contoh bila ada kode produksi %u201C0414%u201D, artinya pada minggu ke 4 di tahun 2014 ban tersebut diproduksi. Bila saat ini sudah bulan April 2019, artinya masa berlaku garansi ban tersebut sudah habis karena usianya sudah lebih dari 5 tahun di bulan Januari 2019 silam. Tapi ini bukan berarti ban telah melewati masa kadaluwarsa dan tidak bisa lagi dipakai. Asal kondisi ban selalu dijaga maka tidak masalah meski masa jaminan dari telah habis. 

Berikut ini cara menjaga agar ban tetap layak pakai meski masa garansi ban sudah habis

1.Periksa Tekanan Angin Ban

Ban yang kekurangan tekanan menyebabkan mobil jadi berat dan sulit bergerak sehingga konsumsi BBM jadi boros karena mesin bekerja lebih berat. Selain itu, bagian sisi telapak ban juga jadi lebih cepat botak karena tekanan bertumpu di sekitar dinding ban. Tekanan ban yang lebih rendah membuat ban punya potensi meledak lebih besar karena mendapatkan tekanan yang lebih tinggi. Tekanan angin ban juga tidak boleh berlebih sebab akan mengurangi kenyamanan karena terlalu keras. Juga dapat berakibat lebih botak di sisi tengah karena tumpuan terpusat di sana. Selain itu, laju kendaraan juga lebih sulit dikendalikan karena cengkeraman ban terpusat di tengah telapak ban yang tidak menapak sempurna ke aspal karena kelebihan tekanan.

2.Periksa Kedalaman Alur Ban

Biasanya, kedalaman alur ban itu sekitar 1,6 mm ditandai oleh tonjolan di alur ban  atau Tread Wear Indicator (TWI). Segera ganti ban bila tanda tersebut sudah sejajar dengan tinggi telapak ban. Letak TWI yang ada di beberapa titik ban juga bisa menjadi gambaran mengenai tingkat keausan ban. Jika tidak merata, bisa jadi ada masalah di sektor suspensi dan kemudi.

3.Rotasi Ban

Disarankan untuk melakukan rotasi ban setiap 10.000 km sekali, atau sama dengan jangka waktu servis berkala. Rotasi membuat seluruh ban %u2018merasakan%u2019 tugas dan tanggungjawab yang sama sehingga harapannya tingkat keausan ban dapat merata. Apalagi ada kecenderungan ban depan lebih cepat habis telapaknya lantaran memegang beban paling besar saat mobil bergerak.

4.Periksa Tutup Pentil Ban

Hal ini tampak sepele, namun faktanya, secara perlahan angin akan keluar lewat pentil jika tidak ditutup.

5.Periksa Kondisi Pelek

Jika sampai terjadi sesuatu pada pelek, seperti bibir pelek pecah, hampir pasti ban mobil akan mendapatkan tekanan sangat berat saat kejadian. Bisa saja ban jadi rusak, seperti dinding ban benjol atau robek. Pelek yang rusak juga membuat keseimbangan ban berubah dan sebaiknya harus dilakukan proses balancing. Bahkan jika kerusakannya terlalu berat, pelek harus diganti.

6.Rutin Spooring dan Balancing

Spooring dilakukan untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Suspensi yang baik akan meringankan kerja ban dan memudahkan pengendalian.Sementara balancing membuat putaran ban pada pelek tetap stabil dan membuat mobil dapat bergerak aman saat kecepatan tinggi tanpa khawatir terjadi sesuatu pada ban.

Untuk pengecekan kondisi ban lebih akurat, Montiro sarankan Wita dapat mengunjungi Bengkel/Toko Ban & Velg yang terdekat dan terpercaya. 

Demikian ulasan yang Montiro dapat berikan, semoga bermanfaat.