Otopedia

Transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diizinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin. Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.

Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut. tetapi ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.

Jenis-jenis transmisi mobil

1. Transmisi manual

Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Pada transmisi manual terdapat berbagai komponen yang bekerja membentuk mekanisme perbandingan gear ratio. Selain itu terdapat juga mekanisme penghubung antara tuas perneling dengan transmisi.

2. Transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual. Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan pada tipe tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis.Transmisi otomatis sebenarnya terdiri dari beberapa macam seperti planetary gear set, serta continous varible transmition.

Pada transmisi otomatis tipe planetary gear set terdiri dari beberapa komponen seperti:

- Torque converter berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari mesin ke transmisi

- Planetary gear set berfungsi untuk menciptakan perbandingan ratio

- Alat penahan befungsi untuk menahan unit kopling agar tercipta perbandingan ratio

- Hidraulic control unit berfungsi untuk mengontrol aliran fluida

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.

Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:

- P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.

- R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.

- N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.

- D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.

- 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan . 1

- /L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.

Sedangkan opsionalnya adalah:

- 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.

- O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.

3. Transmisi Semi Otomatis

Transmisi semi-otomatis (bahasa Inggris: Automated Manual Transmission) merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan sensor elektronik, prosesor dan aktuator untuk memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.

Nama dagang transmisi semi otomatik

- Quickshift -  Renault

- 2-tronic -  Peugeot

- Allshift, Twin Clutch SST - Mitsubishi

- C-Matic - Citroën (Citroën CX dan Citroën GS)

- Easytronic - Opel

- Durashift EST - Ford

- Dualogic - Fiat

- MultiMode, SMT (Semi Manual Transmission) - Toyota

- I-SHIFT - Honda

- SensoDrive or EGS or BMP - Citroën

- Speedgear - Fiat

- Selespeed - Alfa Romeo,Fiat

- Softouch - Smart

- Sportronic - Mitsubishi

- Duo Select - Maserati

- Automatic Stickshift - Volkswagen

- Sequentronic - Mercedes-Benz

- SMG / SSG - BMW

- S-Tronic - Audi

- DSG (Direct Shift Gearbox) - Seat, Škoda, Volkswagen

- DCT - Volkswagen, Bugatti, Koenigsegg

- PDK (Porsche Doppelkupplungen) - Porsche

- AMT (Automated Manual Transmission) - Proton

- ACT - Wuling


Kelebihan tiap transmisi

Konsumsi bahan bakar Transmisi manual (M/T) menghubungkan mesin ke transmisi dengan clutch rigid dibandingan dengan konverter torsi pada transmisi otomatis (A/T) atau v-belt pada continuously variable transmission (CVT). Transmisi manual juga tidak membuang energi karena tidak ada pompa hidraulis seperti pada transmisi A/T. Karenanya, mobil dengan transmisi M/T umumnya lebih irit daripada A/T atau CVT; meski begitu perbedaan konsumsi bahan bakar ini sudah agak berkurang berkat munculnya locking torque converter pada transmisi A/T. Perbedaan konsumsi bahan bakar antara M/T dan A/T berkisarr 5-15% tergantung cara mengemudi dan kondisi jalan. Berikutnya, transmisi M/T juga tidak memerlukan pendinginan aktif dan karena mekanisnya lebih sederhana daripada A/T, maka bobotnya lebih ringan daripada mobil dengan transmisi A/T.

Ketahanan dan ongkos perawatan

Ketahanan Transmisi M/T memiliki sistem mekanikal yang lebih sederhana dengan bagian-bagian yang lebih sedikit daripada A/T. Oleh karena itu, perawatannya pun umumnya lebih mudah dan lebih murah. Selain itu, transmisi M/T tidak memiliki komponen elektrikal, pompa, dan mekanisme pendingin seperti pada transmisi A/T.

Ongkos perawatan

Ongkos perawatan kendaraan manual umumnya lebih murah daripada otomatis. Harga baru kendaraan manual juga lebih murah daripada otomatis. Pelumasan Kebanyakan transmisi M/T bergantung pada splash lubrication meskipun beberapa girboks Rover juga memiliki pompa oli. Performa dan kontrol Transmisi M/T umumnya lebih banyak menyediakan rasio gigi (gear ratio). Kebanyakan kendaraan memiliki 5 sampai 6 percepatan gigi manual, sedangkan transmisi A/T biasanya hanya 4 gigi. Jumlah gigi yang semakin banyak akan semakin mengefisienkan konsumsi bahan bakar. Pengereman mesin (Engine Brake) Transmisi M/T memiliki pengereman mesin (Engine Brake) dibanding Transmisi A/T yang tidak memiliki pengereman mesin yang efektif. Hal ini berarti mesin tidak memperlambat mobil secara efektif ketika pengemudi melepas kontrol kecepatannya. Hal ini menyebabkan pengemudi akan banyak menggunakan rem, sehingga rem pada mobil A/T akan lebih cepat aus.

image-iklan