Otopedia

Joint kopel disebut juga cross joint, adalah komponen yang bertugas menghubungkan dua poros yang tidak segaris sumbunya Mobil memiliki beberapa poros yang tidak segaris sumbunya. Salah satunya adalah poros output transmisi dengan poros roda depan (atau dengan gardan pada mobil rear wheel drive).

Gejala kerusakan joint kopel

1. Mobil terasa bergetar Getaran yang dimaksud dalam poin ini berbeda dari getaran yang timbul saat berkendara di jalanan tidak rata. Sebab, getaran satu ini muncul akibat joint kopel yang sudah aus dan tidak stabil. Joint kopel yang aus atau rusak akan menyebabkan keseimbangannya berkurang. Hasilnya, mobil terasa bergetar bahkan hingga bagian kabin. Getaran yang disebabkan joint kopel tetap muncul meski Anda sedang melaju di permukaan yang rata dan mulus. Jika tidak segera ditangani, getaran akan semakin kuat dan mengganggu kenyamanan berkendara. Tidak menutup kemungkinan kerusakan akan merembet pada komponen yang lain jika dibiarkan. Untuk itu, segera periksakan mobil ke bengkel.

2. Muncul bunyi berdengung Ciri-ciri joint kopel mobil rusak yang lain adalah bunyi berdengung. Pada joint kopel yang mengalami kerusakan, putarannya cenderung tidak seimbang. Putaran tidak seimbang inilah yang menimbulkan bunyi berdengung dari arah bawah mobil. Dalam kasus yang parah, bunyi berdengung juga akan diikuti bunyi “bletak” yang mengganggu. Bunyi tersebut timbul karena perputaran gardan yang tidak seimbang telah mencapai komponen lain di sekitarnya. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin komponen tersebut akan mengalami kerusakan karena terhantam gardan.

3. Mobil tiba-tiba menghentak Joint kopel yang mengalami kerusakan akan menghasilkan perputaran tidak konsisten. Kondisi ini terkadang akan membuat mobil tiba-tiba menghentak, terutama saat Anda melakukan akselerasi atau percepatan. Gangguan ini sangat mudah dikenali pada mobil bertransmisi manual. Saat akan melakukan perpindahan gigi, mobil akan terasa tersentak-sentak. Selain membuat berkendara menjadi tidak nyaman, Anda juga bisa berisiko membahayakan pengguna jalan lainnya. Jika mobil terus-terusan menghentak, sebaiknya tepikan mobil dan matikan mesin. Segera bawa mobil ke bengkel agar kerusakan bisa segera diperbaiki.

4. Kaki-kaki mobil tidak seimbang Selanjutnya, ciri-ciri joint kopel mobil rusak umum ditemukan pada mobil rear wheel drive (RWD). Pada mobil yang menggunakan sistem ini, joint kopel sering mendapat beban yang berat. Ini karena sistem RWD menggunakan ban belakang sebagai penggerak utama. Beban yang berat tersebut membuat joint kopel menjadi lebih cepat aus. Jika joint kopel telah mengalami keausan, maka keseimbangannya pun berkurang karena kaki-kaki mobil menjadi tidak seimbang. Anda bisa memeriksanya dengan memutar kemudi ke arah kanan dan kiri. Jika posisi ban atau kaki-kaki mobil terlihat tidak seimbang, bisa dipastikan ada gangguan pada komponen joint kopel mobil. Jika hal-hal tersebut Anda rasakan pada kendaraan, mungkin Anda perlu juga untuk mengenal cara mengetahui kaki kaki mobil rusak.

5. Usia mobil yang sudah tua Indikator lain yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi joint kopel adalah usia mobil. Sering kali, usia mobil dapat menggambarkan kondisi komponen di dalamnya. Kondisi mobil yang sudah lama dipakai tentu akan sangat berbeda dari mobil yang belum pernah dipakai. Jika mobil Anda sudah berusia di atas sepuluh tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan pada joint kopel. Dikhawatirkan joint kopel telah mengalami keausan yang menyebabkan laju mobil menjadi tidak seimbang. Anda juga sebaiknya memeriksakan joint kopel jika pernah mengalami tabrakan. Tabrakan bisa membuat joint kopel menjadi bengkok dan tidak bekerja dengan normal. Meski bukan bagian dari mesin, joint berhubungan erat dengan kendali mobil. Jika terdapat gangguan pada joint kopel, maka mobil pun akan sulit untuk dikendalikan. Kerusakan joint kopel mobil juga bisa dihindari dengan melakukan service berkala

image-iklan