Teknologi ADAS di Tengah Macet dan Motor yang Lincah di Indonesia

26 November 2025

Safety Drive


Teknologi keeselamatan pada mobil berkembang cepat selama dua tahun terakhir. Mobil-mobil kelas menengah yang dulu hanya memiliki ABS (Anti-lock Braking System) dan airbag, kini sudah mulai dilengkapi fitur yang lebih canggih, seperti Adaptive Cruise ControlLane Keeping Assist, hingga kamera pengawas pengemudi. Semua fitur canggih tersebut masuk ke dalam satu payung besar yang disebut ADAS (Advanced Driver Assistance System).

Sumber: ansys.com

ADAS merupakan Kumpulan fitur yang dapat membantu pengemudi supaya dapat berkendara dengan lebih aman. Fokus ADAS sederhana: mengurangi human error yang menjadi penyebab kecelakaan terbesar. Namun yang perlu diingat adalah, bahwa ADAS ini tidaklah sama dengan self-driving. Jadi teknologi ini hanya membantu pengemudi dan bukan untuk menggantikan pengemudi itu sendiri.

Walaupun teknologi ini sedang dan semakin popular, namun masih banyak pengemudi yang masih takut dan ragu mobil dapat ‘mengemudi sendiri’ bahkan yang terlalu percaya hingga lepas tangan total. Jadi sebenarnya seberama aman kah teknologi ADAS ini dan apa saja teknologi ADAS yang sudah hadir di mobil-mobil keluaran tahun 2024-2025?

Teknologi Terbaru ADAS 2024-2025

Sumber: carsome.id
  1. Adaptive Cruise Control (ACC) Generasi Baru

ACC adalah sistem yang menjaga kecepatan dan jarak dengan kendaraan di depan secara otomatis.

  • ACC generasi baru saat ini lebih halus saat akselerasi dan pengereman
  • Dapat stop & go (berhenti dan jalan) secara otomatis ketika macet
  • Sensor radar dan kamera lebih akurat dalam membaca jarak

2. Lane Keeping Assist (LKA)

Merupakan fitur yang menjaga mobil supaya tetap di dalam jalur. Fitur ini dideteksi oleh forward-facing camera yang biasanya terletak di bagian belakang kaca spion Tengah (rearview mirror) dengan membaca marka jalan garis putih atau kuning. Ketika kamera ini mendeteksi mobil mendekat dengan garis, maka:

  • Sistem akan menghitung jarak batas kiri dan kanan, memprediksi arah mobil, dan menentukan apakah ini drifting (keluar jalur tanpa sengaja) atau bukan
  • Jika terdeteksi drifting, maka LKA akan mengirimkan sinyal ke electronic power steering untuk memberikan koreksi halus ke setir dengan ‘mendorong’ setir kembali ke jalur atau memberikan getaran sebagai peringatan.

Lalu apa yang berbeda pada generasi baru saat ini?

  • Bekerja dengan reaktif, jadi aktif hanya ketika mobil hampir keluar dari garis
  • Bekerja dengan lebih halus dan sensitif karena kualitas kamera yang beresolusi tinggi

3. Lane Centering Assist (LCA)

Fitur yang hadir setelah LKA ini membantu untuk menjaga mobil tetap berada di tengah jalur secara aktif. Sifat LCA ini lebih premium dibandingkan dengan LKA. Banyak mobil yang memiliki fitur LCA namun belum tentu memiliki LCA (mobil mid-high end), karena keduanya memiliki peran yang berbeda dalam efektivitas ADAS. Fitur LCA juga memiliki kamera yang menjadi salah satu sensornya, namun hanya sebagai sensor pendukung. Sedangkan sensor utama pada LCA adalah radar yang terletak di belakang atau di samping bumper belakang mobil. Radar ini dapat membaca kendaraan yang datang dari belakang termasuk yang ada di blind spot.

  • Steering assist yang bersifat berkelanjutan sehingga bekerja terus-menerus
  • Mobil dibantu mengatur arah agar tetap berada tepat di jalur. Jadi seakan seperti ada ‘magnet’ halus yang menarik mobil ke tangah jalur dan menjaganya tetap lurus.
  • LCA ini biasanya bekerja bersama dengan ACC
  • Fitur LCA yang terbaru sekarang lebih stabil baik pada kecepatan rendah maupun tinggi
  • Hadir di mobil dengan fitur ADAS yang lebih lengkap

4. Traffic Jam Assist (TJA)

Adalah fitur ADAS yang membantu mobil bergerak otomatis saat kondisi macet, aktif ketika pengemudi mengaktifkan ACC + LCA. TJA bekerja dengan mendeteksi kendaraan di depannya menggunakan radar depan yang memiliki akurasi tinggi pada kecepatan rendah. Sederhananya, jika mobil di depan jalan, maka mobil Anda juga ikut jalan. Selain dengan radar, TJA juga dapat menjaga jarak otomatis yang merupakan bagian dari ACC, seperti mengurangi kecepatan, mengerem, dan menambah gas tanpa pengemudi tekan pedal. TJA pada perkembangannya saat ini:

  • Mobil dapat melaju perlahan secara otomatis sambil tetap menjaga jarak serta posisinya pada jalur
  • Mengurangi kelelahan pengemudi saat stop & go
  • Gerakan mobil lebih halus dan stabil
  • Blind Spot Monitoring (BSM) dengan Radar 360°

Fitur ini adalah fitur yang dapat memperingatkan jika ada kendaraan di titik buta.

  • Memberi steering assist, koreksi setir otomatis jika pengemudi pindah pada jalur yang berbahaya
  • Radar 360° kini bekerja lebih luas dan aktif
  • Autonomous Emergency Braking (AEB) Tingkat Lanjut

AEB merupakan sistem mengerem penuh ketika pengemudi terlambat atau tidak merespon objek di depannya.

  • Kini AEB tidak hanya mendeteksi mobil, tapi juga mendeteksi objek lainnya, seperti; pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor, hewan kecil. Bahkan dapat juga mendeteksi objek di malam hari (low-light detection)
  • Cara kerja AEB yaitu dengan mendeteksi objek di depan, menganalisis risiko tabrakan, dan intervensi otomatis
  • Kini AEB dapat melakukan pengereman secara penuh dengan lebih cepat

5. Driver Monitoring System (DMS)

DMS membantu memantau kewaspadaan pengemudi dengan kamera/sensor pengawas inframerah ke wajah pengemudi. Meskipun kamera inframerah, namun lampu inframerah tersebut tidak terlihat mata manusia. Bagaimana DMS sekarang?

  • Dapat melihat di kondisi gelap total
  • Mendeteksi kantuk, tatapan tidak ke jalan, atau distraksi ketika mengemudi (seperti ketika melihat handphone) dengan memantau posisi kepala, arah tatapan mata, frekuensi kedipan, dan tanda-tanda mikro-kantuk lainnya.
  • Memberikan peringatan berupa pop-up peringatan, mengeluarkan bunyi, menggetarkan setir, hinggan mengintervensi secara langsung dengan memperlambat mobil (pada sistem yang sudah canggih).

6. Remote Parking / Smart Parking Assist

Merupakan fitur yang memungkinkan mobil untuk parkir otomatis dengan cara memetakan area parkir menggunakan sensor ultrasonic, kamera 360°, dan radar pendek. Selain itu fitur ini menentukan jalur parkir dengan memperhitungkan sudut belok, jarak, ruang kosong, dan manuver terbaik sehingga mobil dapat mengeksekusi parkir otomatis dengan setir, gas, rem, hingga pindah gigi. Smart Parking Assist pada generasi baru dapat:

  • Keluar dari parkir sendiri
  • Bekerja maju-mundur otomatis dengan remote atau aplikasi
  • Bisa parkir tanpa pengemudi di dalam mobil.
  • Gerakan pada generasi terbaru lebih halus dan natural, jadi tidak terlalu terasa robotic

Seberapa Efektif dan Aman ADAS?

Sumber: mceasy.com

Beberapa studi keselamatan internasional menunjukkan bahwa, mobil dengan AEB mampu mengurangi tabrakan belakang hingga 80%, lalu fitur LKA + ACC dapat menurunkan risiko kecelakaan frontal hingga 50-60% yang berarti ADAS memanglah efektif. Namun tentu ADAS memiliki keterbatasan, seperti; kamera yang dapat terganggu ketika hujan deras, kabut, bahkan jalanan gelap; marka jalan yang sudah pudar sehingga membuat Lane Keeping Assist sering ‘kebingungan’; radar yang terkadang masih kesulitan membaca pergerakan motor yang zig-zag; hingga error-nya sistem jika tidak dikalibrasi ulang setelah mobil kena benturan.

Selain keterbatasan yang dimiliki ADAS, risiko terbesar justru berasal dari Pengemudi. Mengapa?

Karena berdasarkan data studi, banyak kecelakaan mobil yang memiliki ADAS terjadi dikarenakan overconfidence. Pengemudi merasa mobil dapat berjalan sendiri dan menjadi berbahaya.

ADAS di Indonesia dan Cara Penggunaan yang Aman

Sumber: bloombergtechnoz.com

Seperti yang diketahui kondisi jalan di setiap negara pasti berbeda. Salah satunya di Indonesia, yang mana kondisi, cara berkendara, serta kebiasaan pengguna jalannya sangat beragam.

  1. Tantangan ADAS di Indonesia

ADAS di Indonesia sendiri merupakan tantangan yang sangat nyata, karena:

  • Banyak marka jalan yang tidak jelas
  • Kebiasaan pengendara motor yang bergerak bebas di titik buta
  • Jalan sempit dan ramai membuat LKA bekerja sangat ekstra
  • Banyak pemilik dan pengendara mobil yang tidak membaca keterangan atau buku manual fitur ADAS

Karenanya ADAS di Indonesia tetap dapat membantu, namun tentu tidak boleh menggantikan kewaspadaan pengemudi sendiri.

2. Cara penggunaan ADAS yang aman

Lalu bagaimana penggunaan ADAS yang aman?

  • Selalu pegang setir msekipun ACC aktif
  • Jangan pernah berpikir dan mengira bahwa mobil dapat menyetir sendiri
  • Rutin kalibrasi sensor setelah servis atau tabrakan kecil
  • Selalu perhatikan simbol peringatan di dashboard
  • Gunakan ADAS sesuai dengan kondisi dan situasi
image-iklan