20 June 2021
Bodi
Montiro.id - Nissan dikabarkan akan menyuntik mati jajaran mobil sedan.Dilaporkan, Nissan akan menghentikan pengembangan versi baru empat sedan yangtersisa di Jepang. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama, Jepang, itu akanmengalihkan fokusnyua ke SUV.
Tapi,Nissan membantah kabar tersebut. Dikutip Carscoops, pihak Nissan membantahisu soal penghentian pengembangan mobil sedan itu.
"Nissantidak mengomentari detail rencana produk masa depannya. Kami belum membuatkeputusan untuk mengakhiri pengembangan model Skyline untuk pasar Jepang,"kata pihak Nissan.
Berbicara di sebuah konferensi, Asako Hoshino, Wakil PresidenEksekutif Nissan juga menyinggung masalah ini. Dia menegaskan,tak ada fakta penghentian pengembangan sedan seperti Nissan Skyline.
"Ada laporan tentang penghentian pengembangan Skyline danpengembangan simbolisme Nissan, tetapi ada tidak ada fakta bahwa keputusanseperti itu dibuat. Nissan tidak akan pernah menyerah dengan Skyline,"katanya.
Laporansebelumnya menyebutkan, Nissan akan menghentikan pengembangan mobil sedan yangberdampak pada mobil-mobil seperti Nissan Cima, Fuga, Sylphy dan Skyline.Kabarnya, produsen mobil tersebut memberi tahu pemasok utama tentang rencananyatersebut. Hal itu disampaikan sumber yang mengetahui masalah itu kepada AsiaNikkei.
Angkapenjualan yang menipis diyakini menjadi latar belakang keputusan tersebut.Menurut data dari firma riset pasar MarkLines, Nissan hanya menjual 5.800-unitdari empat model sedan di Jepang tahun lalu, terhitung hanya 1% dari penjualankendaraan barunya.
amun, nama Skyline mungkin tetap hidup. Dilaporkan, mengingat namalegendaris Skyline yang melekat pada pencinta Nissan, kemungkinan nama itu akantetap digunakan untuk SUV dan mobil listrik.
Meskidilaporkan pengembangan sedan disetop, bukan berarti perjalanan sedan Nissanberhenti begitu saja. Pengembangan tipe ini akan terus berlanjut untuk pasar diluar Jepang. Itu karena sedan Nissan bernasib jauh lebih baik darikampung halamannya di Jepang, dengan sekitar 950.000 terjual di tempat lainsecara global tahun lalu. Meskipun penjualan turun tajam dari sekitar 1,7 jutaunit yang terjual pada tahun 2016, sedan tetap populer di China dan di banyakpasar lainnya.