Fungsi Pinion Gear Dalam Gear Box

21 October 2022

Mesin


Bagi Anda yang sering bergelut di dunia otomotif mungkin sudah pernah mendengar istilah pinion gear. Fungsi pinion gear cukup penting dalam menggerakkan roda mobil agar bisa berjalan dengan lancar.

Di dalam gardan sendiri terdiri dari beberapa bagian dimana pinion gear adalah salah satu komponennya.

Sebelum membahas komponen gardan tersebut, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu apa itu Gardan Mobil. Selanjutnya bisa dengan mudah memahami fungsi pinion gear dan beberapa komponen lainnya.

Apa itu Gardan Mobil?

Sebelum membahas fungsi pinion gear sebagai salah satu komponen gardan, sebaiknya ketahui dahulu apa itu gardan mobil? Gardan berperan penting meneruskan tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin mobil ke poros penggerak.

Pada prosesnya, gardan membutuhkan pelumas untuk mengatur kecepatan ban ketika kendaraan berbelok atau disebut juga oli gardan mobil. Oleh karena itu Anda juga harus memperhatikan kondisi oli gardan agar performanya tetap bagus.

Gardan sering disebut dengan istilah differential atau yang berarti “beda”, tak heran jika pengertiannya pun mengarah pada komponen yang berfungsi sebagai pembeda.

Pembeda disini yakni untuk membedakan gerakan putar antara poros ban kiri dan kanan kendaraan ketika berbelok. Gardan menjadi komponen penting untuk menggerakkan laju kendaraan.

Bahkan komponen ini menjadi sangat krusial terutama untuk mobil yang memiliki penggerak RWD dan 4WD. Anda bisa membedakan mobil yang memiliki gardan dengan yang tidak, lihat ban mobil kiri dan kanan.

Pada intinya Gardan berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Dengan begitu mobil bisa melaju ke depan, belakang dan berbelok sesuai keinginan pengemudi.

Komponen Gardan Mobil

Tanpa adanya gardan pada sebuah mobil, maka tidak akan bisa melaju dengan mulus. Perhatikan kondisi gardan agar fungsinya dalam mengatur kecepatan ban bisa tetap optimal. Ada beberapa komponen Gardan yang wajib Anda ketahui, yaitu:

1. Pinion Gear

Pinion gear merupakan salah satu komponen gardan kendaraan yang bisa mengubah arah putaran sebesar 90 derajat. Komponen yang satu ini dikenal juga dengan nama gigi nanas.

Bentuk lekukannya cukup bervariasi, semakin bervariasi dan banyak lekukannya maka bisa semakin cepat pula putaran as roda gardan mobil tersebut. Bentuknya yang seperti nanas sangat cocok untuk menyalurkan tenaga secara efisien dan lembut.

2. Pinion Shaft

Komponen kedua bernama pinion shaft yang menyatu dengan drive pinion gear. Tak heran jika banyak yang menyebut dengan nama double gardan mobil.

Komponen pinion shaft berfungsi sebagai poros pemutar untuk mengalirkan poros propeller dan putarannya. Selalu cek oli gardan mobil agar bisa memastikan pinion shaft bekerja secara optimal.

3. Ring Gear

Sebelum membahas lebih lanjut fungsi pinion gear, komponen Ring Gear juga memiliki fungsi penting. Ring gear dikenal dengan gigi matahari karena memiliki lekukan gigi sekitar 36 dan 40 khususnya untuk jenis mobil SUV.

Jumlah lekukan gigi pada ring gear biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan terutama gardan mobil mini.

4. Spider gear

Selanjutnya komponen gardan yang menempel pada gigi matahari atau dikenal dengan nama spider gear. Gigi ini berputar pada poros spider gear dengan jumlah putaran spider gear sama dengan putaran gigi matahari.

5. Spider gear shaft

Spider gear shaft berfungsi untuk membuat pergerakan spider gear jadi lebih mudah. Meski dalam gardan kendaraan terdapat dua spider gear, akan tetapi poros gear hanya memiliki satu bagian saja.

6. Axle shaft bearing

Komponen gardan yang berfungsi sebagai bantalan, komponen ini menjadi alas untuk bagian yang berputar terhadap axle shaft housing. Ada dua bagian yang dimiliki oleh axle shaft bearing yakni terletak di bagian side gear kiri dan kanan.

Fungsi Pinion Gear Dalam Gear Box

Pinion gear merupakan salah satu komponen dari susunan gear atau roda gigi dalam gear box. Fungsi pinion gear sendiri untuk meneruskan putaran yang diterimanya dari putaran motor penggerak.

Berikut susunan urutan pergerakan putaran tersebut, diantaranya:

  1. Motor penggerak berfungsi untuk penggerak utama atau media yang menggerakkan onderdil lainnya.
  2. Kopling berfungsi untuk menghubungkan atau meredam putaran dari motor penggerak ke shaft pinion gear.
  3. Flange shaft berfungsi untuk menghubungkan atau mengikat kopling dengan shaft pinion gear.
  4. Sedangkan pinion gear berfungsi untuk menerima putaran yang nantinya diteruskan ke Bevel Gear.
  5. Bevel gear memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari pinion gear menuju roda gigi atau gear lainnya dalam sebuah gear box unit.

Penting untuk Anda ketahui bahwa pinion gear ini berbentuk seperti batangan logam yang memiliki kepala dengan bentuk gigi nanas atau gigi payung.

Selanjutnya, selain fungsi Pinion Gear yang penting, komponen satu ini memiliki bagian-bagian krusial diantaranya:

  1. Flange shaft, fungsinya untuk menyambungkan dengan flange pada kopling.
  2. Shaft pinion gear, berfungsi sebagai batang pinion gear unit.
  3. Alur key way pada shaft pinion gear yang berfungsi untuk dudukan key way lock flange unit.
  4. Key Way berfungsi sebagai lock antara flange dengan shaft pinion gear agar putaran tidak loss.
  5. Kepala pinion gear, berfungsi sebagai roda gigi yang mengikat atau mengait pada Bevel gear atau sebagai pemindah putaran.
  6. Ulir, terletak pada shaft pinion gear yang berfungsi sebagai alur mecha lock.

Gigi pada pinion gear akan bersinggungan terus dengan gigi pada bevel gear. Resikonya bisa saja terjadi keausan ketika berputar, Anda perlu mengeceknya dengan cara memperhatikan oli lubrikasi.

Oli tersebut berfungsi sebagai penyekat persinggungan langsung antara permukaan gigi pinion dengan gigi bevel gear. Kemudian berfungsi sebagai pendingin pembuang panas pada roda gigi ketika beroperasi.

Terakhir, oli lubrikasi berfungsi untuk meredam atau menghilangkan bunyi noise pada roda gigi atau gear dalam gearbox unit.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Pinion Gear

Pengecekan roda gigi atau pinion gear perlu dilakukan oleh teknisi mekanik sesuai jadwal yang berkala. Biasanya juga tergantung kebutuhan masing-masing, bisa 3-4 bulan sekali dalam setahun.

1. Pengecekan kondisi mesin stop

Untuk memastikan fungsi pinion gear, cek atau inspeksi kondisinya ketika mesin kondisi stop atau tidak beroperasi. Cek kondisi kekental oli pelumasi, volumenya, kondisi visual bearing, kondisi visual pada gear dan kondisi nut mechalock shaft.

2. Pengecekan kondisi mesin running

Selain kondisi mesin stop, Anda bisa melakukan pengecekan atau inspeksi pada pinion gear ketika mesin running.

Hal yang perlu dilakukan ketika pengecekan mesin running yakni temperatur bearing perlu dicek dengan menggunakan alat cek temperatur. Kemudian pengecekan kondisi vibrasi atau getaran pada bearing dan body pinion gear.

Tak hanya itu, pengecekan visual getaran pada pinion gear juga penting, volume oil gear box dan pengecekan manual melalui pendengaran noise atau suara abnormal pinion ketika mesin running.

Pada dasarnya cara kerja pinion gear berhubungan dengan differential case karena keduanya berputar secara bersamaan. Hanya saja pinion gear berfungsi sebagai pemutar ring gear agar mobil bisa berbelok.

Fungsi pinion gear bisa semakin optimal ketika Anda rajin memperhatikan oli gardan agar tidak kekeringan. Pastikan komponen pinion selalu dilumasi menggunakan oli gardan sesuai kebutuhan.

 

image-iklan