Cara Cegah Mobil Berjamur Ketika Musim Hujan

10 December 2025

Safety Drive


Musim hujan di Indonesia umumnya datang dengan curah hujan yang masuk ke dalam kategori sangat tinggi dan durasi yang panjang, terutama di periode akhir tahun hingga awal tahun berikutnya. Hujan dapat turun dengan tiba-tiba dan berlangsung lama, meninggalkan jalanan yang basah, lingkungan sekitar penuh dengan genangan, udara yang lembap, membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih sering bersentuhan dengan air. Kelembapan pada musim hujan ini merupakan musuh terbesar untuk interior mobil.

Sumber: id.pngtree.com

Kebiasaan keluar-masuk mobil sambil membawa air dari luar dapat membuat mobil penuh uap air. Begitu kabin dalam keadaan lembap terlalu lama, jamur dapat tumbuh hampir di mana saja, seperti di jok, karpet, seatbelt, hingga ke sistem AC. Banyak pemilik mobil yang baru menyadari kelembapan di dalam mobil setelah muncul bau apek atau bercak pada permukaan interior.

Maka dari itu, musim hujan merupakan waktu yang paling rawan mobli berjamur, diperlukan perhatian ekstra supaya kabin tetap kering, bersih, dan sehat.

Kenapa Mobil Mudah Berjamur Saat Musim Hujan?

Kelembapan udara naik drastis ketika musim hujan, kebiasaan dalam menggunakan mobil pada musim ini sangat berpengaruh kepada kondisi interior mobil. Begitu pintu dan jendela sering dibuka ketika hujan, maka uap air akan langsung masuk ke dalam kabin dan menetap di dalamnya. Belum lagi alas kaki yang basah ikut terbawa karpet, mengakibatkan bagian bawah kabin menjadi lembap lebih lama tanpa disadari.

Salah satu kebiasaan pemilik mobil lainnya juga menggunakan AC dalam mode recirculation secara terus-menerus. Memang mode ini dapat mencegah udara luar yang lembap masuk ke dalam, namun jika dipakai secara terus-menerus, sirkulasi udara dapat menjadi tidak optimal. Udara dapat terperangkap di dalam kabin yang merupakan kondisi favorit jamur. Selain itu, kebiasaan membersihkan dan mengeringkan mobil setelah kehujanan juga akan sangat berpengaruh. Karena sedikit saja air yang masuk ke dalam interior dapat menjadi masalah.

Semua kondisi ini dapat menciptakan lingkungan lembap yang ideal untuk tumbuhnya jamur dengan cepat di dalam mobil. Lalu bagaimana cara mencegah jamur tumbuh di dalam mobil, terutama saat musim hujan?

1. Keringkan mobil setelah terkena hujan

Sumber: suzuki.elangperkasamotor.co.id

Jika sempat membuka pintu atau jendela ketika hujan, biasakan cek bagian dalam mobil setelah kehujanan. Apabila terdapat area yang lembap atau basah maka lap area tersebut. Semakin cepat dikeringkan, maka akan semakin kecil risiko jamur yang tumbuh, terutama pada bagian;

  1. Jok
  2. Karpet
  3. Doortrim
  4. Sela karet pintu
  5. Bawah kaca
  6. Spion
  7. Panel sambungan body

2. Gunakan silica gel atau dehumidifier

Sumber: philips.ae

Silica gel atau dehumidifier dapat membantu menyerap kelembapan di dalam kabin mobil sehingga dapat mencegah jamur dan bau apek bahkan pada bagian yang jarang disentuh. Penempatan yang direkomendasikan;

  1. Di bawah jok
  2. Bagasi
  3. Cup holder bagian belakang
  4. Di bawah dashboard, namun jangan sampai menutupi komponen kelistrikan.

3. Pastikan mode AC yang tepat

Mode AC yang digunakan ketika hujan berpengaruh pada kelembapan di dalam mobil. Ketika hujan, aktifkan mode recirculation untuk mencegah udara basah dari luar masuk ke dalam mobil. Sedangkan ketika selesai melakukan perjalanan, ganti AC ke mode fresh air sekitar 2-3 menit sebelum mematikan mesin mobil, ini bertujuan untuk mengeluarkan udara lembap dari dalam kabin.

Selain itu untuk mengontrol kelembapan evapotor, nyalakan AC paling tidak 10 menit setiap hari, meskipun mobil sedang tidak digunakan. Jamur sering muncul karena sirkulasi AC atau evaporator yang lembap yang biasanya ditandai dengan bau apek, terutama ketika baru dinyalakan.

4. Bersihkan interior secara rutin

Sumber: auto200.co.id

Hujan tidak otomatis membilas mobil, justru dapat menyisakan kotoran dan jamur dari udara. Namun risiko jamur dapat dikurangi dengan rajin mencuci dan mebersihkan mobil, terutama bagian karet, kaca, dan panel interior. Jika membersihkan interior mobil secara rutin, interior pun bersih dan tidak menjadi sarang bau. Tips untuk membersihkan interior mobil;

  1. Jok kulit

Untuk membersihkan jok yang berbahan kulit, dapat menggunakan leather cleaner dan microfiber untuk menghindari bercak putih (jamur minyak).

  • Jok fabric/kain

Merawat dan menjaga kebersihan jok kain dapat dilakukan dengan vacuum rutin, membersihkan dengan cairan pembersih khusus kain, dan jika jok sudah terasa lembab semprot sedikit anti-bacterial interior care.

  • Dashboard doortrim

Membersihkan dan merawat dashboard doortrim dapat dengan menyekanya dengan interior cleaner yang memiliki sifat anti jamur.

5. Cek kebocoran kecil yang tidak terlihat

Sumber: indomobilsuzukidealer.co.id

Jamur seringkali muncul dikarenakan karet pintu yang sudah getas, kaca depan yang terdapat celah tipis setelah mengganti kaca, sunroof drain yang tersumbat, dan bagasi yang kemasukan uap air melalui seal yang retak.

Karet pintu yang sudah getas atau longgar dapat membuat air hujan merembes masuk ke dalam kabin. Jika sudah rembes, air rembesan seringkali mengumpat di karpet bagian bawah dan baru diketahui setelah berjamur. Maka dari itu, penting sekali untuk rutin cek kondisi pintu dan jendela, jika sudah keras pecah, atau bahkan renggang, lebih baik segera ganti sebelum semakin parah.

6. Jangan meninggalkan barang basah di dalam kabin

Sumber: id.wikihow.com

Barang-barang basah yang ditinggalkan di dalam mobil seringkali juga menjadi penyebab timbulnya jamur di dalam mobil. Jas hujan, handuk basah, masker bekas pakai, payung yang masih basah dan menetes, baju yang kehujanan, hingga tisu yang basah sehabis mengelap interior merupakan benda-benda yang airnya dapat menguap dan meningkatkan kelembapan yang dapat menyebabkan jamur muncul dalam 48-72 jam.

7. Parkir di tempat tertutup (jika bisa)

Sumber: arsimetrisdjaja.com

Tentu guna menghindari mobil kehujanan ketika diparkir, apalagi dalam waktu yang lama, usahakan parkir di tempat tertutup atau yang memiliki atap. Namun jika memang tidak memungkinkan, dapat dikurangi dengan cara:

  1. Pakai cover yang breathable
  2. Usahakan parkiri di tempat yang tidak tergenang air
  3. Hindari parkir di tanah/rumput karena memiliki tingkat kelembapan yang tinggi

Perlu dicatat, meskipun parkir mobil di garasi, jika garasi mobil tertutup rapat dan tidak memiliki ventilasi atau kipas kecil, pastikan untuk sesekali buka pintu supaya ada pertukaran udara.

8. Gunakan disinfectant atau anti-jamur

Sumber: otospector.co.id

Saat ini sudah ada banyak sekali produk interior yang memiliki formula untuk mencegah jamur. Produk-produk yang dapat dipakai berupa interior antifungal spray, AC disinfectant spray, dan odor eliminator yang berbasis enzim. Ketika musim hujan, gunakan produk-produk tersebut seminggu sekali.

9. Ventilasi mobil secara berkala

Sumber: cintamobil.com

Untuk menjaga udara dan menurunkan kelembapan yang terperangkap di dalam mobil, buka pintu 5-10 menit ketika hari sedang tidak hujan, nyalakan blower AC level sedang, dan biarkan udara lama keluar.

Tanda Mobil Sudah Mulai Berjamur

Sumber: thecarexpert.co.uk

Meski tidak terlihat secara jelas, Anda tetap harus mewaspadai tanda-tanda mobil sudah berjamur:

  1. Muncul bau apek meski mobil telah dibersihkan
  2. Terdapat bintik putih atau abu-abu di jok dan seatbelt
  3. Kaca mobil yang selalu berembun
  4. Noda bintik pada plafon
  5. AC yang terasa bau dan lembab ketika awal dinyalakan

Pada musim hujan jamur bisa muncul bahkan dari sedikit lembap yang terperangkap. Dengan langkah perawatan dan pencegahan yang benar, mobil dapat tetap terasa bersih, nyaman, dan bebas bau apek sepanjang musim.

image-iklan